Wartawan WSJ Evan Gershkovich dihukum 16 tahun penjara atas tuduhan spionase di Rusia
Seorang wartawan Amerika Serikat, Evan Gershkovich, yang bekerja sebagai koresponden untuk The Wall Street Journal, telah dijatuhi hukuman 16 tahun penjara oleh pengadilan Rusia atas tuduhan spionase. Gershkovich, yang ditangkap pada Maret 2023, dinyatakan bersalah melakukan kegiatan mata-mata untuk Amerika Serikat.
Pengadilan Distrik Moscow memutuskan bahwa Gershkovich bersalah melakukan kegiatan spionase dan mengumpulkan informasi rahasia untuk Amerika Serikat. Hakim juga memutuskan bahwa Gershkovich harus membayar denda sebesar 500.000 rubel (sekitar 7.500 dolar Amerika Serikat).
Gershkovich ditangkap pada Maret 2023, ketika ia sedang melakukan peliputan tentang ekonomi Rusia dan hubungan bisnis dengan Amerika Serikat. Ia ditahan di penjara Lefortovo, sebuah penjara yang terkenal kejam di Moskow. Selama masa tahanan, Gershkovich mengalami kemunduran kesehatan dan menulis surat kepada keluarganya tentang kondisi yang buruk di penjara.
Kelompok advokat dan jurnalistik internasional telah menyatakan bahwa tuduhan terhadap Gershkovich adalah palsu dan bahwa ia hanya melakukan tugasnya sebagai seorang jurnalis. Mereka juga mengkritik keras pemerintah Rusia atas penanganan kasus ini, yang mereka anggap sebagai upaya untuk mengintimidasi jurnalis asing yang meliput tentang Rusia.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) telah membebaskan pernyataan yang mengutuk keras penahanan Gershkovich dan menuntut agar ia segera dibebaskan. "Penahanan Evan Gershkovich adalah contoh lain dari upaya Rusia untuk mengintimidasi jurnalis dan menghambat kebebasan pers," kata Executive Director CPJ, Robert Mahoney.
The Wall Street Journal juga telah membebaskan pernyataan yang mengutuk keras penahanan Gershkovich dan menuntut agar ia segera dibebaskan. "Kami sangat kecewa dan prihatin atas penahanan Evan Gershkovich," kata editor eksekutif WSJ, Matt Murray. "kami meminta agar pemerintah Rusia segera membebaskan Evan dan menghentikan upaya untuk mengintimidasi jurnalis."
Reaksi atas penahanan Gershkovich juga datang dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. "Kami sangat khawatir atas penahanan Evan Gershkovich dan kami meminta agar pemerintah Rusia segera membebaskan ia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price.
Gershkovich adalah wartawan pertama Amerika Serikat yang dijatuhi hukuman penjara di Rusia sejak Perang Dingin. Kasus ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang kebebasan pers dan keamanan jurnalis asing yang meliput tentang Rusia.
Rusia dan Amerika Serikat telah mengalami ketegangan diplomatik yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Kedua negara telah menangguhkan hubungan diplomatik dan meningkatkan sanksi ekonomi terhadap satu sama lain.
Kasus Gershkovich juga telah meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan jurnalis asing yang meliput tentang Rusia. Banyak jurnalis asing telah mengalami penahanan, intimidasi, dan bahkan pembunuhan saat meliput tentang Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah meningkatkan upaya untuk mengontrol informasi dan menghambat kebebasan pers. Pemerintah Rusia telah membuat undang-undang yang membatasi kebebasan pers dan menindak jurnalis yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
Kasus Gershkovich adalah contoh lain dari upaya Rusia untuk mengintimidasi jurnalis dan menghambat kebebasan pers. Kasus ini juga telah meningkatkan kekhawatiran tentang kebebasan pers dan keamanan jurnalis asing yang meliput tentang Rusia.