Saham Tesla Anjlok setelah Analis Memberikan Komentar setelah Gagal Mencapai Target Laba
Saham Tesla, Inc. mengalami penurunan yang signifikan pada hari Rabu setelah perusahaan tersebut mengumumkan hasil keuangan yang tidak memuaskan untuk kuartal III tahun 2022. Harga saham Tesla sempat anjlok hingga 12% dalam satu hari, sehingga menjadi yang terbesar sejak Maret 2020.
Hasil keuangan Tesla untuk kuartal III tahun 2022 tidak memenuhi harapan analis, dengan penghasilan yang lebih rendah dari perkiraan. Pendapatan perusahaan sebesar $21,45 miliar, lebih rendah dari perkiraan analis sebesar $22,09 miliar. Laba bersih perusahaan juga mengalami penurunan, dengan nilai sebesar $343 juta, lebih rendah dari perkiraan analis sebesar $508 juta.
Analisis dari Goldman Sachs, Mark Delaney, mengomentari hasil keuangan Tesla dengan mengatakan bahwa "hasil keuangan Tesla untuk kuartal III tahun 2022 tidak memuaskan, dengan penghasilan yang lebih rendah dari perkiraan dan laba bersih yang turun". Delaney juga mengurangi target harga saham Tesla dari $925 menjadi $825.
Analisis lainnya, seperti Morgan Stanley dan RBC Capital Markets, juga mengurangi target harga saham Tesla setelah hasil keuangan yang tidak memuaskan. Analisi dari Morgan Stanley, Adam Jonas, mengurangi target harga saham Tesla dari $950 menjadi $850, sementara analisis dari RBC Capital Markets, Joseph Spak, mengurangi target harga saham Tesla dari $1.000 menjadi $900.
Penurunan harga saham Tesla juga dipengaruhi oleh pernyataan Elon Musk, CEO Tesla, yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan mengurangi produksi kendaraan listriknya karena adanya kesulitan supply chain dan peningkatan biaya produksi. Musk juga mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan fokus pada pengembangan kendaraan listrik yang lebih murah dan yang dapat diproduksi massal.
Tesla juga menghadapi persaingan yang meningkat dari produsen kendaraan listrik lainnya, seperti General Motors, Ford, dan Rivian. Perusahaan-perusahaan tersebut telah memperkenalkan kendaraan listrik baru dan mengumumkan rencana pengembangan kendaraan listrik yang lebih luas.
Dalam beberapa bulan terakhir, Tesla juga menghadapi kontroversi lainnya, seperti permasalahan keamanan kendaraan dan penggunaan teknologi otonom. Perusahaan tersebut juga menghadapi kesulitan dalam mengirimkan kendaraan ke pelanggan karena adanya kesulitan logistik dan permasalahan supply chain.
Meskipun demikian, beberapa analis masih memiliki pandangan yang optimis terhadap Tesla. Analisis dari Piper Sandler, Alexander Potter, mengatakan bahwa "hasil keuangan Tesla untuk kuartal III tahun 2022 tidak memuaskan, tetapi perusahaan tersebut masih memiliki potensi besar untuk tumbuh di masa depan". Potter juga mengatakan bahwa Tesla memiliki teknologi yang unggul dan memiliki posisi yang dominan dalam industri kendaraan listrik.
Dalam beberapa hari terakhir, harga saham Tesla telah memperlihatkan pergerakan yangvolatile, dengan harga saham naik-turun cepat. Namun, dalam jangka panjang, masih banyak analis yang memiliki pandangan yang optimis terhadap Tesla dan potensi perusahaan tersebut untuk tumbuh dan berkembang di masa depan.