Perjudian, sejak lama dikenal sebagai aktivitas yang merusak. Namun, di era digital, monster ini bermetamorfosis menjadi wujud baru yang lebih berbahaya: judi online.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang fatwa, Asrorun Ni’am Sholeh, dengan tegas menuding judi online sebagai ancaman serius bagi masyarakat, bahkan menyamakannya dengan bahaya narkoba dan minuman keras.
"Secara keagamaan, perjudian sudah jelas terlarang dan termaktub secara eksplisit dalam ayat Al Quran. Tidak ada perbedaan di kalangan yuris Islam," tegas Asrorun saat ditemui di kantor PWNU DKI Jakarta, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (27/7/2024).
Pernyataan Asrorun ini bukan sekadar retorika. Al Quran sendiri secara eksplisit mencantumkan perjudian sebagai dosa besar, sejajar dengan minuman keras dan narkoba. Ketiga hal ini, menurut Asrorun, memiliki dampak destruktif yang sangat tinggi bagi masyarakat.
Membongkar Wajah Asli Judi Online
Judi online, dengan segala kemudahan aksesnya, telah menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Bayangkan, hanya dengan sentuhan jari di layar smartphone, seseorang bisa terjerumus dalam lingkaran setan perjudian.
Keuntungan yang dijanjikan, meskipun sesungguhnya fatamorgana, mampu memikat banyak orang, terutama mereka yang terdesak secara ekonomi atau memiliki sifat impulsif.
Namun, di balik janji manis itu, tersembunyi bahaya yang mengerikan. Judi online bisa menghancurkan kehidupan seseorang secara perlahan, mulai dari finansial hingga mental.
Dampak Judi Online: Lebih dari Sekadar Uang
Dampak judi online tidak hanya sebatas kerugian finansial. Kehilangan uang hanyalah puncak gunung es. Di bawahnya, tersembunyi luka yang lebih dalam:
- Ketergantungan: Judi online dirancang untuk membuat pemain ketagihan. Sistem permainan yang dirancang dengan cermat, bonus-bonus yang menggiurkan, dan sensasi kemenangan yang instan, semuanya bekerja sama untuk menciptakan lingkaran setan ketergantungan.
- Kehancuran Finansial: Kehilangan uang dalam jumlah besar akibat judi online bisa berakibat fatal. Banyak orang kehilangan rumah, keluarga, bahkan pekerjaan karena terlilit hutang akibat judi online.
- Kerusakan Mental: Stres, depresi, bahkan gangguan mental lainnya bisa muncul akibat kekalahan dalam judi online. Tekanan mental yang luar biasa, rasa bersalah, dan rasa malu bisa memicu masalah kesehatan mental yang serius.
- Hancurnya Hubungan Sosial: Judi online bisa mengisolasi seseorang dari dunia nyata. Waktu yang dihabiskan untuk bermain judi online menggerogoti waktu untuk keluarga, teman, dan aktivitas sosial lainnya.
Menangkal Monster Digital: Peran Pemerintah dan Masyarakat
Perjuangan melawan judi online membutuhkan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat.
- Peran Pemerintah: Pemerintah memiliki peran penting dalam membendung laju judi online. Penerapan regulasi yang ketat, penegakan hukum yang tegas, dan kampanye edukasi masyarakat menjadi kunci utama.
- Peran Masyarakat: Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menangkal judi online. Meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online, memberikan dukungan kepada korban judi online, dan menciptakan lingkungan sosial yang sehat menjadi langkah penting yang harus dilakukan.
Menciptakan Generasi yang Sehat dan Bermartabat
Judi online adalah musuh bersama. Kita harus bersatu padu untuk melawan monster digital ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa menciptakan generasi yang sehat, bermartabat, dan terbebas dari jeratan judi online.
Menutup Kata
Perjudian online bukanlah sekadar permainan. Ini adalah ancaman serius yang bisa menghancurkan kehidupan seseorang. Dengan memahami bahaya judi online dan mengambil langkah-langkah pencegahan, kita bisa melindungi diri sendiri dan generasi mendatang dari monster digital ini.
Catatan: Artikel ini ditulis dengan memperhatikan informasi yang tersedia dan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang bahaya judi online. Informasi yang disampaikan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat profesional. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah dengan judi online, segera cari bantuan profesional.