Pilkada Trenggalek 2024 semakin memanas dengan bergabungnya tiga partai politik non parlemen ke dalam koalisi pendukung pasangan calon incumbent, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) dan Syah Muhammad Natanegara (Syah). Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan Partai Buruh, yang baru-baru ini menyatakan dukungannya, menambah kekuatan koalisi yang sebelumnya telah dihuni oleh delapan partai politik parlemen.
Dukungan Solid dari Parpol Non Parlemen
Kehadiran PKN dan Partai Buruh dalam koalisi Mas Ipin-Syah semakin memperkuat posisi pasangan incumbent dalam pertarungan Pilkada Trenggalek. Syah, saat menerima rekomendasi dari kedua partai non parlemen tersebut, menyatakan bahwa dukungan ini merupakan modal tambahan yang penting untuk memenangkan Pilkada.
"Pada malam ini kami menerima dukungan dari PKN dan Partai Buruh, ini merupakan tambahan modal kekuatan dalam mengarungi Pilkada tahun ini," ungkap Syah.
Dukungan dari PKN dan Partai Buruh ini menambah daftar panjang partai politik yang mendukung Mas Ipin-Syah. Sebelumnya, pasangan incumbent ini telah mendapatkan dukungan dari Partai NasDem, partai non parlemen lainnya.
"Kami akan konsultasikan ke KPU prosedurnya seperti apa agar (partai politik yang baru saja memberikan rekomendasi) bisa menjadi partai pengusung seperti yang lainnya," tambah Syah.
Masalah Teknis Pendaftaran dan Masa Perpanjangan
Meskipun mendapat dukungan penuh dari partai politik non parlemen, Mas Ipin-Syah menghadapi kendala teknis dalam proses pendaftaran Pilkada. Pasangan incumbent ini telah mendaftar ke KPU Trenggalek pada tanggal 28 Agustus 2024, dan masa perpanjangan pendaftaran telah ditutup pada tanggal 4 September 2024. Hal ini membuat Mas Ipin-Syah tidak dapat memperbarui jumlah dukungan partai politik dalam Pilkada Trenggalek 2024.
Alasan Dukungan dari Parpol Non Parlemen
Partai Buruh dan PKN memberikan dukungan kepada Mas Ipin-Syah karena melihat kinerja pasangan incumbent selama memimpin Trenggalek. Ismu Salamah, Sekretaris Exco Partai Buruh Trenggalek, menilai bahwa Kabupaten Trenggalek mengalami banyak perkembangan di bawah kepemimpinan Mas Ipin-Syah.
"Oleh karena itu kami memandang (Mas Ipin – Syah) layak untuk melanjutkan kinerjanya selama lima tahun ke depan," tegas Ismu.
Ismu juga menjelaskan bahwa rekomendasi dari Partai Buruh baru turun karena kepemimpinan partai di Trenggalek baru saja mengalami perombakan.
"Sebenarnya kami berusaha untuk lebih awal, tapi ternyata rekomendasi tidak juga turun-turun sehingga baru hari ini bisa berkomunikasi," ujar Ismu.
Senada dengan Partai Buruh, PKN juga memberikan dukungan karena menilai kinerja Mas Ipin-Syah selama memimpin Trenggalek telah mendapatkan pengakuan positif dari berbagai pihak. Yabani, Sekretaris Pimpinan Cabang PKN Trenggalek, menyatakan bahwa PKN telah memutuskan untuk memberikan rekomendasi kepada pasangan incumbent.
"Untuk itulah kami memutuskan untuk memberikan rekomendasi (kepada inkamben)," ucap Yabani.
PKN sendiri telah membentuk kepengurusan hingga tingkat desa, bahkan sejumlah pengurus di tingkat RT juga sudah terbentuk.
"Pengurus sudah kami siapkan untuk memenangkan Mas Ipin-Syah namun kita tetap akan ikut koalisi besar yang sudah ada," pungkas Yabani.
Koalisi Gemuk, Tantangan Baru bagi Mas Ipin-Syah
Dengan bergabungnya tiga partai politik non parlemen, koalisi pendukung Mas Ipin-Syah semakin gemuk. Hal ini menunjukkan kekuatan politik yang besar di balik pasangan incumbent. Namun, koalisi yang besar juga membawa tantangan tersendiri bagi Mas Ipin-Syah.
Mas Ipin-Syah harus mampu mengelola kepentingan berbagai partai politik dalam koalisi agar tidak terjadi konflik internal. Mereka juga harus mampu menjaga soliditas koalisi agar tetap solid hingga hari pencoblosan.
Pertarungan Sengit di Pilkada Trenggalek
Pilkada Trenggalek 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Mas Ipin-Syah, dengan koalisi yang kuat, akan menghadapi tantangan dari pasangan calon lainnya. Pertarungan ini akan menjadi ujian bagi Mas Ipin-Syah untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin Trenggalek.
Analisis Politik
Gabungan dukungan dari partai politik parlemen dan non parlemen menunjukkan popularitas dan elektabilitas Mas Ipin-Syah yang tinggi. Dukungan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Trenggalek melihat kinerja Mas Ipin-Syah selama memimpin Trenggalek.
Namun, perlu diingat bahwa Pilkada adalah pertarungan politik yang dinamis. Dukungan dari partai politik tidak selalu menjamin kemenangan. Faktor lain seperti program kerja, visi misi, dan popularitas calon juga akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pilkada.
Kesimpulan
Pilkada Trenggalek 2024 semakin menarik dengan bergabungnya tiga partai politik non parlemen ke dalam koalisi pendukung Mas Ipin-Syah. Koalisi yang kuat ini menjadi modal penting bagi pasangan incumbent untuk memenangkan Pilkada. Namun, Mas Ipin-Syah harus mampu mengelola koalisi dengan baik agar tetap solid dan mampu menghadapi tantangan dari pasangan calon lainnya. Pertarungan di Pilkada Trenggalek 2024 diprediksi akan berlangsung sengit dan menarik untuk disimak.
[RELATED]