Tri Rismaharini, sosok yang dikenal dengan kepemimpinan tegas dan dekat dengan rakyat, kembali menyapa publik Jawa Timur dengan ambisinya untuk memimpin provinsi ini. Dalam wawancara terbaru, Bu Risma, sapaan akrabnya, mengungkapkan rencana uniknya jika terpilih sebagai Gubernur Jatim pada Pilgub 2024: berkantor di berbagai daerah di Jawa Timur.
Keputusan ini bukan sekadar gimmick politik, melainkan sebuah strategi yang terlahir dari pengalaman dan filosofi kepemimpinannya. Bagi Bu Risma, kantor bukanlah sekedar ruang berdinding, melainkan tempat untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memahami permasalahan yang mereka hadapi.
"Saya tidak akan selamanya ngantor di Surabaya. Ada beberapa hari yang saya akan menginap di kantor di sebuah daerah," tegas Bu Risma, menggarisbawahi komitmennya untuk mendekatkan diri dengan rakyat.
Bukan Sekadar "Nongkrong" di Grahadi
Bu Risma menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terkurung di Gedung Negara Grahadi, pusat pemerintahan Jawa Timur. Ia ingin keluar dari zona nyaman dan menyapa langsung masyarakat di berbagai wilayah.
"Saya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, apa yang menjadi kebutuhan dan kesulitan mereka," ungkap Bu Risma.
Mengadopsi Strategi "Kantor di Kelurahan"
Strategi berkantor di daerah ini bukanlah hal baru bagi Bu Risma. Saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, ia seringkali "ngantor" di tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Masyarakat bisa datang untuk menyampaikan keluhan-keluhan. Dulu pun saya jadi Walikota suka ngantor di kelurahan kecamatan. Maksud saya ya ngobrol di situ apa masalahnya kayak gitu," terang Bu Risma.
Dengan berkantor di daerah, Bu Risma ingin menciptakan ruang dialog yang lebih terbuka dan efektif. Ia ingin mendengar langsung aspirasi masyarakat, bukan melalui laporan tertulis yang mungkin saja tidak mencerminkan realitas sebenarnya.
Memanfaatkan Infrastruktur yang Ada
Bu Risma juga menyadari bahwa Pemprov Jatim memiliki kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) di beberapa daerah, seperti Madiun, Bojonegoro, Malang, Pamekasan, dan Jember.
"Saya akan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada untuk memudahkan akses dan komunikasi dengan masyarakat di berbagai wilayah," ungkap Bu Risma.
Posko Aspirasi: Jembatan Menuju Solusi
Selain berkantor di daerah, Bu Risma juga berencana membangun posko aspirasi di seluruh Jawa Timur. Posko ini bukan sekadar tempat berkumpulnya relawan, melainkan wadah untuk menampung aspirasi masyarakat.
"Saya berharap kami punya posko di setiap kabupaten/kota. Nah tapi posko itu bukan untuk masalah logistik atau apa bukan, tapi ini untuk rumah aspirasi," jelas Bu Risma.
Melalui posko aspirasi, Bu Risma ingin memastikan bahwa suara rakyat terakomodir dan menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan program kerja.
Filosofi Kepemimpinan Bu Risma: Dekat dengan Rakyat
Rencana Bu Risma untuk "ngantor" di daerah dan membangun posko aspirasi merupakan cerminan dari filosofi kepemimpinannya yang selalu mengedepankan keakraban dan keterlibatan masyarakat.
Bu Risma percaya bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat, yang mendengar langsung keluhan dan aspirasi mereka, dan yang berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan melibatkan mereka.
Tantangan dan Peluang
Rencana Bu Risma ini tentu saja memiliki tantangan dan peluang.
Tantangan:
- Logistik dan Infrastruktur: Memindahkan kantor dan membangun posko aspirasi di berbagai daerah membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Bu Risma perlu memastikan ketersediaan dana dan infrastruktur yang memadai.
- Efisiensi Waktu: Berkantor di daerah bisa memakan waktu yang cukup banyak. Bu Risma perlu mengatur waktu dan prioritas agar tetap dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Gubernur.
- Koordinasi dan Komunikasi: Membangun komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak di daerah, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan relawan, merupakan hal yang krusial. Bu Risma perlu memastikan koordinasi yang baik agar programnya dapat berjalan lancar.
Peluang:
- Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat: Dengan berkantor di daerah dan membangun posko aspirasi, Bu Risma dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan.
- Memperkuat Hubungan Antar Daerah: Kehadiran Bu Risma di berbagai daerah dapat memperkuat hubungan antar daerah dan membangun rasa persatuan dan kesatuan.
- Meningkatkan Akuntabilitas: Dengan mendekatkan diri dengan masyarakat, Bu Risma dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur.
Kesimpulan
Rencana Bu Risma untuk "ngantor" di daerah dan membangun posko aspirasi merupakan langkah yang berani dan inovatif. Jika berhasil diimplementasikan, rencana ini dapat menjadi contoh bagi pemimpin lain di Indonesia untuk lebih dekat dengan rakyat dan membangun pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Namun, Bu Risma juga perlu mempertimbangkan tantangan yang ada dan merumuskan strategi yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut.
Keberhasilan rencana ini akan bergantung pada komitmen Bu Risma, dukungan dari berbagai pihak, dan partisipasi aktif masyarakat Jawa Timur.
[RELATED]