Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

Di tengah hiruk pikuk persiapan menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, sebuah peristiwa menegangkan terjadi di Pondok Pesantren Arrosyidiyah, Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek. Pada Minggu sore, 15 September 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, dapur pondok pesantren yang biasanya menjadi pusat aktivitas memasak untuk para santri, tiba-tiba dilalap si jago merah.

Api dengan cepat merambat, menjilati perlengkapan dapur dan bahan makanan yang tersimpan di dalamnya. Kejadian ini membuat para santri dan warga sekitar panik.

Kisah Santri dan Dapur yang Padat Aktivitas

Hari itu, dapur pondok pesantren lebih ramai dari biasanya. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari para santri, tetapi juga untuk menyiapkan hidangan istimewa dalam rangka memperingati Maulid Nabi. Para santri sibuk bergotong royong, menghidangkan berbagai macam makanan dan minuman untuk acara peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

"Pada saat memasak itu, dapur ditinggal sementara karena santri sedang mempersiapkan packing di ruang kelas," ungkap Kasatpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Habib Solehudin.

Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

Namun, takdir berkata lain. Saat para santri tengah sibuk di ruang kelas, api tiba-tiba muncul di dapur.

Si Jago Merah Mengamuk, Tim Damkar Berjibaku

Mengetahui dapur pondok pesantren terbakar, warga sekitar langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Trenggalek langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian.

"Dua unit mobil damkar kami terjunkan untuk memadamkan api. Objek yang terbakar adalah dapur pondok dengan luas 15 x 6 meter," jelas Habib Solehudin.

Petugas pemadam kebakaran berjibaku melawan api yang terus berkobar. Mereka bekerja keras untuk memadamkan api dan mencegahnya merambat ke bangunan lain di sekitar dapur.

Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

63 Menit Berjibaku Melawan Api

Setelah 63 menit berjibaku dengan si jago merah, petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil menjinakkan api. Asap tebal yang membumbung tinggi ke udara perlahan-lahan menghilang, meninggalkan jejak kerusakan di dapur pondok pesantren.

Dugaan Kebocoran Tabung Gas

Setelah dilakukan penyelidikan, petugas menduga bahwa kebakaran ini dipicu oleh kebocoran tabung gas elpiji. Diduga, tabung gas yang digunakan untuk memasak bocor, sehingga api dengan cepat merambat dan membakar seluruh isi dapur.

"Dugaan sementara kebakaran disebabkan karena kebocoran tabung gas elpiji, sehingga api dengan cepat merambat dan membakar seluruh isi dapur," ungkap Habib Solehudin.

Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

Kerugian Materiil dan Kejadian yang Mengetuk Hati

Kebakaran ini mengakibatkan kerugian materiil yang cukup besar. Peralatan dapur, bahan makanan, dan bangunan dapur mengalami kerusakan yang cukup parah. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakan peralatan yang berpotensi menimbulkan bahaya, seperti tabung gas.

Hikmah dari Kebakaran Dapur Pondok Pesantren

Di balik peristiwa kebakaran ini, terdapat beberapa hikmah yang dapat kita petik:

Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

  • Pentingnya Keselamatan: Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam menggunakan peralatan yang berpotensi menimbulkan bahaya.
  • Kewaspadaan: Kita harus selalu waspada dan berhati-hati dalam menggunakan peralatan yang berpotensi menimbulkan bahaya, seperti tabung gas.
  • Peran Tim Damkar: Kejadian ini menunjukkan peran penting petugas pemadam kebakaran dalam menanggulangi bencana kebakaran.
  • Solidaritas: Kejadian ini juga menunjukkan solidaritas dan kepedulian masyarakat terhadap sesama. Warga sekitar dengan sigap membantu para santri dan petugas pemadam kebakaran.
  • Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor

Harapan untuk Masa Depan

Kejadian kebakaran dapur pondok pesantren ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menggunakan peralatan yang berpotensi menimbulkan bahaya, serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kebakaran.

Semoga Pondok Pesantren Arrosyidiyah dapat segera pulih dari musibah ini dan kembali menjalankan kegiatannya dengan lancar. Semoga para santri dapat terus belajar dan menimba ilmu dengan tenang dan damai.


Api Mengamuk di Dapur Pondok Pesantren Arrosyidiyah: Kisah Santri, Maulid Nabi, dan Tabung Gas Bocor
[RELATED]

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *