Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

Arema FC, tim kebanggaan Aremania, harus puas menempati posisi ke-14 dalam daftar tim fair play Liga 1 2024/2025 setelah laga panas melawan Persib Bandung di pekan ketiga. Lima kartu kuning yang diterima Singo Edan di pertandingan tersebut menjadi faktor utama penurunan peringkat mereka.

Memang, Arema FC masih lebih baik daripada lima tim lainnya, yakni Bali United, Barito Putera, Madura United, Dewa United, dan Malut United FC, yang juga menorehkan catatan kartu kuning yang lebih tinggi. Namun, posisi ini tentu saja menjadi perhatian tersendiri bagi tim yang berambisi meraih prestasi di Liga 1.

Berdasarkan data Transfermarkt, penilaian tim fair play didasarkan pada jumlah kartu kuning dan kartu merah yang diterima setiap tim dalam setiap pertandingan. PSBS Biak, tim yang baru promosi ke Liga 1, memimpin klasemen tim fair play dengan hanya mengoleksi tiga kartu kuning dari tiga pertandingan.

Lima kartu kuning yang diterima Arema FC di laga kontra Persib Bandung memang menjadi sorotan. Wasit Adham Mohammad yang memimpin pertandingan mengeluarkan total sembilan kartu kuning, empat untuk Persib Bandung dan lima untuk Arema FC.

Kuncoro, asisten pelatih Arema FC, menilai bahwa jumlah kartu kuning yang diterima timnya merupakan hal yang wajar dalam sebuah pertandingan, terutama dalam laga yang tensi tinggi seperti melawan Persib Bandung.

Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

"Saya rasa itu wajar dalam pertandingan (soal kartu kuning). Apalagi dalam pertandingan yang tensinya cukup tinggi seperti Persib Vs Arema FC. Pasti akan banyak duel yang terjadi," ujar Kuncoro.

Meskipun pertandingan berlangsung panas, tidak ada kartu merah yang dikeluarkan oleh wasit. Kuncoro juga meyakini bahwa setiap pemain yang telah menerima kartu kuning akan lebih berhati-hati dalam bermain agar tidak sampai diganjar kartu merah di tengah pertandingan.

"Pemain kan juga pintar. Pasti kalau sudah kena kartu kuning dia akan berfikir (tidak sampai kartu merah). Tapi kalau kartu kuning itu didapatkan untuk membantu tim ya tidak masalah. Karena wajar, waktu lawan Persib tensinya cukup tinggi," tambah Kuncoro.

Namun, Kuncoro juga berharap agar setiap pemain dapat meminimalisir jumlah kartu yang diterima di setiap pertandingan. Meskipun demikian, ia juga memahami bahwa dalam sepak bola, kartu kuning dan kartu merah terkadang tidak dapat dihindari, terutama jika demi kepentingan tim.

"Ya seharusnya kartu bisa diminimalisir, tapi yang pasti kalau itu demi tim ya gak masalah. Namanya juga sepakbola kan. Meskipun pemain juga tahu, kapan mau ambil bola dari lawan atau tidak," tegasnya.

Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

Analisis Lebih Dalam: Mengapa Arema FC Banyak Mendapat Kartu Kuning?

Terlepas dari pernyataan Kuncoro yang menganggap jumlah kartu kuning sebagai hal yang wajar, beberapa faktor dapat menjadi penyebab Arema FC menerima banyak kartu kuning di laga kontra Persib Bandung.

  • Tensi Pertandingan Tinggi: Pertandingan Persib Bandung vs Arema FC memang dikenal sebagai laga panas dan sarat rivalitas. Kedua tim memiliki basis suporter yang besar dan fanatik, sehingga tekanan dan emosi di lapangan menjadi sangat tinggi. Hal ini dapat menyebabkan pemain melakukan pelanggaran yang berujung pada kartu kuning.
  • Wasit yang Ketat: Wasit Adham Mohammad diketahui memiliki gaya memimpin yang tegas dan cenderung memberikan kartu kuning dengan mudah. Hal ini dapat menjadi faktor yang memengaruhi jumlah kartu kuning yang diterima Arema FC.
  • Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

  • Taktik Bermain: Arema FC mungkin menerapkan taktik yang lebih agresif dan menekan di laga kontra Persib Bandung. Hal ini dapat menyebabkan pemain melakukan pelanggaran yang berujung pada kartu kuning.
  • Mentalitas Pemain: Mentalitas pemain juga dapat memengaruhi jumlah kartu kuning yang diterima. Jika pemain tidak dapat mengendalikan emosi dan mudah terpancing provokasi lawan, maka mereka cenderung melakukan pelanggaran yang berujung pada kartu kuning.

Dampak Peringkat Tim Fair Play:

Peringkat tim fair play di Liga 1 memang tidak memiliki dampak langsung terhadap hasil pertandingan. Namun, peringkat ini dapat menjadi indikator kualitas permainan dan disiplin tim.

Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

Tim yang memiliki peringkat tim fair play yang tinggi menunjukkan bahwa mereka bermain dengan sportif dan disiplin. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi tim, baik di mata suporter maupun sponsor.

Solusi untuk Meningkatkan Peringkat Tim Fair Play:

Untuk meningkatkan peringkat tim fair play, Arema FC perlu melakukan beberapa langkah, antara lain:

  • Meningkatkan Disiplin Pemain: Pelatih dan staf pelatih harus menekankan pentingnya disiplin dan fair play kepada para pemain. Mereka harus dilatih untuk mengendalikan emosi dan menghindari pelanggaran yang tidak perlu.
  • Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok

  • Menerapkan Taktik yang Lebih Bijak: Tim pelatih harus merumuskan taktik yang lebih bijak dan tidak terlalu agresif. Mereka harus mempertimbangkan risiko kartu kuning dan kartu merah saat merancang strategi.
  • Meningkatkan Komunikasi dengan Wasit: Pemain harus belajar untuk berkomunikasi dengan wasit dengan baik dan sopan. Mereka harus memahami aturan dan keputusan wasit agar tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung pada kartu kuning.
  • Membangun Mentalitas yang Kuat: Tim pelatih harus membangun mentalitas yang kuat dan tangguh pada para pemain. Mereka harus dilatih untuk fokus pada permainan dan tidak mudah terpengaruh oleh provokasi lawan.

Kesimpulan:

Peringkat tim fair play memang bukan faktor utama dalam menentukan hasil pertandingan. Namun, peringkat ini dapat menjadi indikator kualitas permainan dan disiplin tim. Arema FC harus berupaya untuk meningkatkan peringkat tim fair play mereka dengan meningkatkan disiplin pemain, menerapkan taktik yang lebih bijak, dan membangun mentalitas yang kuat.

Semoga Arema FC dapat belajar dari pengalaman ini dan terus meningkatkan performa mereka di Liga 1 2024/2025, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Arema FC di Posisi 14 Tim Fair Play Liga 1: Kartu Kuning di Laga Kontra Persib Jadi Biang Kerok
[RELATED]

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *