Di tengah hiruk pikuk kehidupan, terkadang kita dihadapkan pada situasi yang tak terduga. Kisah Novia, seorang karyawati rumah makan cepat saji di Tulungagung, menjadi bukti nyata bahwa keadilan tak selalu harus diukur dengan jeruji besi.
Novia, yang masih berusia 19 tahun, harus merasakan pahitnya jeruji besi selama hampir tiga bulan. Ia ditahan sejak 30 Juni 2024 atas tuduhan mencuri uang di tempat kerjanya senilai Rp 8 juta. Kisah ini bermula pada Rabu, 26 Juni 2024, saat Novia bersiap pulang kerja.
"Saat itu tersangka mengambil uang di kasir. Dia juga mengambil uang di brankas rumah makan cepat saji tempatnya bekerja," ungkap Amri Rahmanto Sayekti, Kasi Intelijen Kejari Tulungagung.
Keesokan harinya, Kamis, 27 Juni 2024, kasir rumah makan tersebut mendapati uang di kasir dan brankas telah raib. Rekaman CCTV mengungkap bahwa Novia lah yang mengambil uang tersebut.
Pemilik usaha, yang merasa dirugikan, melaporkan Novia ke pihak berwajib. Novia pun ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Namun, kisah Novia tak berakhir di sana. Kejaksaan Negeri Tulungagung melihat ada celah untuk memberikan keadilan yang lebih humanis. Mereka memutuskan untuk menerapkan restorative justice (RJ) dalam kasus ini.
"Kami kemudian mengusulkan perkaranya diselesaikan lewat RJ karena sejumlah pertimbangan," jelas Amri.
Pertimbangan tersebut didasarkan pada beberapa faktor:
- Pertama, Novia adalah pelaku pertama kali. Ia belum pernah terlibat dalam tindak pidana sebelumnya.
- Kedua, ancaman hukuman yang dihadapi Novia tidak lebih dari 5 tahun penjara.
Dengan pertimbangan tersebut, Kejari Tulungagung mengajukan usulan RJ ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Usulan tersebut akhirnya disetujui, dan pada Selasa, 10 September 2024, Novia akhirnya dibebaskan melalui mekanisme RJ.
Restorative Justice: Mencari Keadilan yang Lebih Manusiawi
Restorative justice, atau keadilan restoratif, merupakan pendekatan penyelesaian konflik yang berfokus pada pemulihan dan penyelesaian masalah secara damai. Dalam RJ, fokusnya bukan hanya pada hukuman bagi pelaku, tetapi juga pada pemulihan kerugian korban dan membangun kembali hubungan yang rusak.
Penerapan RJ dalam kasus Novia menunjukkan bahwa keadilan tidak selalu harus diukur dengan hukuman penjara. Dalam kasus ini, RJ menjadi jalan tengah yang memberikan kesempatan bagi Novia untuk memperbaiki kesalahannya dan membangun kembali hubungan dengan pemilik usaha.
Pelajaran dari Kisah Novia
Kisah Novia menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
- Pertama, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.
- Kedua, keadilan tidak selalu harus diukur dengan hukuman penjara.
- Ketiga, restorative justice dapat menjadi solusi yang lebih manusiawi dalam menyelesaikan konflik.
Kejaksaan Negeri Tulungagung, dengan menerapkan RJ dalam kasus Novia, telah menunjukkan komitmennya untuk memberikan keadilan yang lebih humanis.
Dampak Restorative Justice
Penerapan RJ dalam kasus Novia membawa dampak positif bagi semua pihak:
- Bagi Novia, RJ memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dan terbebas dari jeruji besi.
- Bagi pemilik usaha, RJ memberikan kesempatan untuk mendapatkan kembali uang yang hilang dan membangun kembali hubungan dengan Novia.
- Bagi masyarakat, RJ menunjukkan bahwa keadilan dapat diwujudkan dengan cara yang lebih manusiawi dan restorative.
Ke depan, diharapkan semakin banyak kasus yang dapat diselesaikan melalui RJ.
Pentingnya Kesadaran dan Dukungan
Penerapan RJ membutuhkan kesadaran dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk:
- Pihak berwajib, untuk memahami dan menerapkan RJ dengan tepat.
- Masyarakat, untuk menerima dan mendukung RJ sebagai solusi yang lebih manusiawi.
- Korban, untuk berani memaafkan pelaku dan membangun kembali hubungan yang rusak.
Dengan kesadaran dan dukungan dari semua pihak, diharapkan RJ dapat menjadi solusi yang efektif dalam menyelesaikan konflik dan membangun masyarakat yang lebih adil dan damai.
Catatan:
- Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang tersedia di berita yang diberikan.
- Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi dan perspektif yang lebih luas tentang kasus Novia dan restorative justice.
- Artikel ini tidak bermaksud untuk menghakimi atau menyalahkan pihak manapun.
- Penulis mengharapkan artikel ini dapat memberikan inspirasi dan mendorong diskusi yang lebih luas tentang keadilan dan restorative justice.
[RELATED]